Contoh Silabus SD/MI Kelas V Matematika

Tingkat Sekolah : SD/MI
Mata Pelajaran   : Matematika
Kelas                    : V



» Download

Itulah salah satu Contoh Silabus untuk SD/MI kelas V mata pelajaran Matematika.
Semoga bermanfaat.

Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SD/MI Kelas V Matematika


Tingkat Sekolah : SD/MI
Mata Pelajaran   : Matematika
Kelas                    : V



» Download

Itulah salah satu Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk SD/MI kelas V mata pelajaran Matematika.
Semoga bermanfaat.

Contoh Skripsi Ekonomi Manajemen


Skirpsi Manajemen - Dalam membuat atau menyusun skripsi, biasanya kita bingung apa yang harus kita jadikan topik atau tema dalam pembahasan skripsi itu. Sebenarnya kita hanya perlu menjadi diri kita sendiri, maksudnya apa yang ada di fikiran kita atau ilmu yang sudah kita kuasai dijadikan topik atau tema dalam pembuatan skripsi. Dengan itu kita akan mudah dalam membuat sebuah skripsi dan juga bisa memahasi isi dari skripsi tersebut.

Nah, saya akan memberikan contoh Skripsi Ekonomi Manajemen, anggaplah ini sebagai penambah wawasan. Dengan adanya contoh skripsi ini kalian bisa menjadikannya bahan belajar, misalnya kata-kata yang baik dan benar untuk skripsi, penyusunannya, apa saja yang harus dijelaskan, dll. Monggo langsung di simak ya bosque !!

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dalam keadaan perekonomian yang semakin sulit ini banyak terjadi persaingan di berbagai bidang kehidupan, termasuk didalamnya persaingan dalam dunia bisnis. Banyak perusahaan yang saling berlomba untuk mendapatkan pangsa pasar, sehingga hal ini memacu perusahaan untuk berusaha terus maju dalam memperbaiki bisnisnya. Disamping itu dengan adanya kemajuan teknologi, perusahaan dituntut pula untuk dapat mengikuti perkembangan zaman agar tidak tertinggal dengan yang lainnya.

Supaya perusahaan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, maka perusahaan tersebut harus dapat mengantisipasi perkembangan ekonomi yang semakin kompetitif dengan melakukan strategi yang tepat agar tidak tersisih dalam persaingan. Selain itu, perusahaan juga harus dapat mengantisipasi kecenderungan ekonomi di masa mendatang dan harus dapat bersaing dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama. Hal itu dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan.

Perusahaan dalam memasarkan barang dan jasa selalu dihadapkan pada pertanyaan, "mengapa konsumen membeli barang atau jasa tertentu?" jawabannya tidak dapat dijelaskan secara langsung dari pengamatannya saja, tetapi dibutuhkan analisa perilaku konsumen yang lebih mendalam. Hal ini akan banyak membantu bagi manajer pemasaran untuk memahami "mengapa" dan "bagaimana" perilaku konsumen tersebut, sehingga perusahaan dapat mengembangkan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barangnya secara baik. Dengan analisa perilaku konsumen ini, perusahaan akan mempunyai pendangan yang lebih luas dan akan lebih mengetahui kesempatan baru yang berasal dari belum terpenuhinya kebutuhan konsumen.

Dalam perkembangan ekonomi khususnya saat ini di Daerah Kota Yogyakarta, sebagai kota pendidikan, kota budaya, dan pariwisata ternyata mengalami perkembangan yang cukup pesat. Serta dari tahun ketahun penduduk di kota ini semakin meningkat, peningkatan yang terjadi mengakibatkan mengingkatnya pula kebutuhan manusia, baik kebutuhan pokok maupun kebutuhan sekunder. Dari mulai kebutuhan akan tempat tinggal, kebutuhan sehari-hari sampai pada kebutuhan tersier semakin hari semakin meningkat.

Maka pada situasi seperti ini menurut kejelian pihak perusahaan melihat pergeseran dan perubahan keinginan serta kebutuhan para konsumen membuat perusahaan kewalahan dalam menyusun strategi untuk memenangkan persaingan dalam dunia bisnis yang diakibatkan kemajuan zaman. Dimana kepuasan konsumen sangat diutamakan sehingga dapat memperoleh keuntungan yang diharapkan untuk membiayai kelangsungan operasi perusahaan.

Peranan air minum isi ulang semakin besar, hal ini terlihat dengan semakin bertambahnya jumlah air minum isi ulang dimana-mana. Maka persaingan sesama perusahaan air minum isi ulang semakin tajam. peningkatan penduduk yang dibarengi dengan meningkatnya kebutuhan hidup memberikan lapangan pekerjaan atau bisnis baru. Salah satu contoh bisnis yang mempunyai prospek yang baik adalah bisnis dalam bidang penjualan air minum isi ulang.

Keadaan pasar yang berlaku kini bukan lagi pasar penjualan, melainkan sudah menjadi pasar pembeli dimana penjual yang mencari pembeli. Konsumen dalam hal ini adalah raja yang harus dilayani dengan baik. Secara umum perusahaan menerapkan strategi bisnis kombinasi antara strategi ofensif dan defensif. Dimana strategi ofensif perlu ditujukan untuk meraih atau memperoleh konsumen baru, sedangkan untuk meningkatkan pangsa pasar dan strategi defensif berusaha untuk mengurangi kemungkinan customer exit dan beralihnya konsumen dari perusahaan.

Strategi kepuasan konsumen menyebabkan para pesaing harus berusaha keras dan melakukan biaya yang tinggi dalam usaha merebut konsumen suatu perusahaan. Dampak kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen dan pembelian ulang berbeda-beda setiap perusahaan. Karena konsumen puas belum berarti mereka puas, akan tetapi konsumen yang puas akan cenderung menjadi konsumen yang loyal. Kepuasan konsumen dipengaruhi dua variabel utama, yaitu Expectations dan Perceived Peformance, bila Perceived Performance melebihi Expectations, maka konsumen mendapatkan kepuasan, akhirnya akan menciptakan loyalitas konsumen.

Ada beberapa faktor yang dapat dipertimbangkan oleh konsumen dalam menilai suatu pelayanan yang diberikan oleh perusahaan.
1. Bukti Langsung (Tangibles)
Fasilitas fisik, perlengkapan dan peralatan, penampilan pegawai, dan sarana komunikasi.
2. Kehandalan (Realibility)
Suatu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan memuaskan.
3. Daya Tanggap (Responsiveness)
Respon atau kesigapan dalam membantu konsumen dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap.
4. Jaminan (Assurance)
Suatu kemampuan untuk melaksanakan tugas secara spontan yang dapat menjamin kinerja yang baik sehingga menambah kepercayaan konsumen.
5. Perhatian (Empathy)
Perhatian secara individual yang diberikan perusahaan kepada konsumen.

Hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan pelayanan adalah mendengar suara konsumen, hal ini berarti perusahaan harus melakukan interaksi kepada konsumen dengan maksud untuk memperoleh umpan balik (feed back) berapa tanggapan konsumen tentang sarana dan prasarana yang berhubungan dengan pelayanan yang diberikan sebagai kontrol dan ukuran keberhasilan.

Dengan semakin meningkatnya akan kebutuhan air minum, memberikan peluang bagi usaha penjualan air minum isi ulang. Lahirnya usaha atau bisnis baru ini juga menimbulkan pro dan kontra. Baik dari sisi pengusaha air mineral maupun dari sisi konsumen akan tetapi usaha ini walaupun dikatakan bisnis baru tetapi usaha ini walaupun dikatakan bisnis baru tetapi telah mempunyai pangsa pasar yang tersendiri.

B. Perumusan Masalah
Berdasarakan uraian dalam latar belakang masalah, maka permasalahan yang dirumuskan adalah sebagai berikut:

  • Bagaimana pengaruh variabel kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen pada depot air minum isi ulang ?
  • Variabel kualitas layanan manakah yang dominan mempengaruhi kepuasan konsumen ?


C. Batasan Masalah
Batasan masalah penelitian ini adalah ditujukan kepada konsumen yang menggunakan produk atau jasa depot air minum.

D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut:

  • Untuk mengetahui bagaimana pengaruh masing-masing variabel kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen pada depot air minum isi ulang.
  • Untuk mengidentifikasi variabel kualitas layanan manakah yang dominan mempengaruhi kepuasan konsumen.


E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari dilakukannya penelitian ini adalah:
1. Bagi Perusahaan
Diharapkan dapat membantu perusahaan untuk digunakan sebagai bahan perbandingan, pertimbangan dan menentukan langkah-langkah selanjutnya, sehingga diharapkan dapat lebih meningkatkan penjualan dimasa yang akan datang.
2. Bagi Peneliti
Merupakan tambahan pengetahuan dari dunia praktisi dan sebagai pembelajaran sebelum masuk kedunia bisnis.
3. Bagi Konsumen dan Pembaca
Sebagai sumbangan pustaka dan bahan tambahan pengetahuan mengenai kegiatan pemasaran khususnya dalam melakukan keputusan pembelian.

BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan
Depot air minum isi ulang yang berlokasi di Jalan Glagah Sari No. 86 Yogyakarta didirikan oleh Bapak Mulyadi, pada tanggal 30 April 2003 yang diberi nama Tirta Mulya. Pada awalnya hanya menjual produk air minum merek Aqua akan tetapi dengan adanya permintaan dari konsumen Bapak Mulyadi berani atau mencoba menjual produk air minum isi ulang yang diperoleh dari mata air Pluneng, di Desa Karang Nongko, Kecamatan Delangu, Kabupaten Klaten. Berdasarkan hasil pemeriksaan bakteriologis sampel air minum isi ulang yang dilakukan oleh Kepmenkes 907/Menkes/SK/VII/  2002 menyatakan bahwa kadar Coliform Total dan Faecal Coli = 0 MPN/100, sehingga air minum isi ulang Tirta Mulya layak untuk dikonsumsi oleh konsumen.
Misi dan tujuan perusahaan adalah memberikan pelayanan yang terbaik kepada para konsumen, meningkatkan loyalitas konsumen, meningkatkan penjualan produk serta meningkatkan pendapatan perusahaan.

B. Personalia 
Jumlah tenaga kerja pada depot air minum isi ulang Tirta Mulya adalah sebanyak tiga orang karyawan, yang bertugas melayani konsumen baik yang membeli secara langsung maupun yang diantar atau memesan lewat telepon. Perusahaan Tirta Mulya menginginkan karyawannya bekerja dengan nyaman, sehingga menghasilkan produktifitas yang baik. Untuk itu beberapa usaha dilakukan untuk mewujudkannya seperti dengan memberikan gaji pokok serta perusahaan juga menyediakan dana bantuan yang berupa tunjangan hari raya (THR).

C. Sterilisasi Air Minum
Cara mensterilisasi air minum yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Pemasakan atau Pendidihan Air
Pemasakan atau pendidihan air adalah sistem sterilisasi air minum dengan cara memanaskan air sampai mendekati suhu 1000C, dengan cara pemanasan ini diharapkan bekteri-bakteri, virus dan protozoa akan mati karena pengaruh suhu yang tinggi.
2. Filter Keramik
Filter karamik bekerja setelah air mengalir melalui suatu keramik yang memiliki celah-celah yang sangat kecil untuk menyaring kontaminan besar.
Keistimewaannya :
a. Menyaring partikel-partikel besar
b. Kadar bakteri berkurang dalam waktu singkat
c. Filter keramik dapat dipakai ulang.
Kekurangannya :
a.    Tidak efektif dalam menghilangkan kontaminan organik atau sebagian besar kontaminan non organik.
b. Tidak mampu membunuh virus atau segala jenis bakteri
c. Harus sering dibersihkan dan dilap dengan obat disinfektan.
3. Pot Mineral
Air yang dituangkan ke dalam bejana yang berisi tumpukan batu karang dan batu kapur untuk menambah mineral dalam kandungan air. Sistem ini tidak mampu menghilangkan atau mematikan kontaminan kimiawi, bakteri maupun virus.
Keistimewaannya :
a. Tidak perlu memasang alat
b. Menambah unsur magnesium dan kalsium dalam air.
Kekurangannya :
a. Tidak efektif menghilangkan mikroorganisme, kontaminan organik maupun non organik.
b. Arus air yang mengandalkan gravitasi terlalu lamban dan tidak efektif.
4. Filter Hollow Fiber
Sistem pengolahan dengan teknologi fiber berlubang menggunakan pembuluh-pembuluh fiber dengan lubang berukuran 0,1 hingga 0,2 mikron untuk menyaring butir-butir pasir, sedimen dan kontaminan lain. Fiber yang baru dan bersih juga mampu menyaring bakteri.
Keistimewaannya :
a. Efektif menyaring partikel-partikel kecil
b. Kadar bakteri berkurang dalam waktu singkat.
Kekurangannya :
a. Tidak efektif menghilangkan bakteri yang berdaya tahan tinggi
b. Tidak efektif menghilangkan virus, kontaminan organik, dan sebagian besar kontaminan kimiawi non organik. 
c. Mudah tersumbat.
5. Generator Alkaline
Alkaline Water Generators menggunakan aliran listrik untuk menghasilkan air asam atau air alkaline. Pemasar sistem ini pada umumnya menyatakan air alkaline dapat diminum, dengan berdalil bahwa air seperti itu lebih mudah diserap sel tubuh dan bahwa air asam dapat digunakan untuk membersihkan kulit. Pada kenyataannya, hal itu belum terbukti secara klinis, khususnya tentang khasiat air asam dan alkaline untuk tujuan seperti itu.
Keistimewaannya adalah air yang diklaim lebih mudah diserap sel tubuh.
Kekurangannya :
a. Tidak melenyapkan bekteri, zat-zat kimiawi organik maupun non organik, partikel-partikel kecil, bakteri, maupun virus.
b. Pada umumnya kurang didukung dengan pembuktian yang kuat.
6. Penyulingan Distilasi
Dalam metode ini, air dipanaskan hingga menguap sekaligus membunuh bakteri dan virus serta memisahkannya dari kontaminan-kontaminan berat. Uap dikondensasikan menjadi air kembali, lalu dikeluarkan dari sistem tersebut ke dalam suatu penampungan.
Keistimewaannya :
a. Mengurangi chlorine
b. Mengurangi kontaminan non organik
c. Mengurangi bakteri dan virus
d. Mengurangi kontaminan organik bermolekul besar.
Kekurangannya :
a. Menghilangkan mineral yang bermanfaat
b. Harus menghasilkan tenaga panas yang tinggi
c. Berpotensi mengakibatkan air terasa hambar
d. Terasa lamban, kurang praktis dan mahal
e. Tidak mampu menghilangkan beberapa senyawa organik tertentu yang memiliki tingkat rebus yang rendah (misalnya : Choroform).
7. Reverse Osmosis (R.O)
Air ditekan mengalir melaui membran atau film tembus air yang sangat tipis sehingga mampu menyaring molekul berukuran tertentu, tetapi molekul yang sangat kecil tetap dapat menembusnya. Air yang telah melalui pengolahan awal ini dikumpulkan ke dalam sebuah tangki penampungan yang pada umumnya dihubungkan dengan sebuah kran terpisah disamping kran airnya.
Keistimewaannya :
a. Mengurangi senyawa non organik
b. Dapat mengurangi beberapa senyawa organik tertentu
c. Mengurangi parasit.
Kekurangannya :
a. Memerlukan tekanan air tinggi
b. Menghilangkan mineral yang bermanfaat
c. Tidak terjamin efektivitasnya dalam menghilangkan bakteri atau virus
d. Lamban dan boros air
e. Tidak terjamin efektivitasnya dalam menghilangkan beberapa senyawa organik tertentu.
8. Filter G.A.C (Granular Activated Charcoal)
Dalam sistem ini, partikel-partikel karbon aktif yang longgar berfungsi sebagai penyaring dari kontaminan yang ada sebagai penyerap bagi kontaminan lainnya.
Keistimewaannya :
a. Mengurangi chlorine
b. Tidak menghilangkan mineral yang bermanfaat.
Kekurangannya :
a. Karena longgar, karbon justru menjadi jalan masuk air yang belum terolah
b. Tidak terjamin efektivitasnya dalam menghilangkan kontaminan organik
c. Tidak membunuh bakteri ataupun virus.
9. Pengolahan dengan Karbon/Perak
Perak dicampur dengan serbuk karbon aktif untuk mempertahankan keistimewaan filtrasi karbon dan mengendalikan bakteri dengan perak.
Keistimewaannya :
a. Efektif menghilangkan sebagian bakteri yang berbahaya dalam jumlah sangat terbatas
b. Mengurangi chlorine.
Kekurangannya :
a. Air tercampur perak
b. Tidak efektif terhadap sebagian besar mikroorganisme
c. Menyebabkan masuknya kontaminan.
10. Pertukaran Kation (Pelunakan Air)
Air mengalir melalui suatu jalur yang dinamakan resin bed. Kation dalam air diserap ketika ion lawan jenisnya, misalnya sodium dilepaskan ke dalam air.
Keistimewaannya adalah dapat mengurangi kekerasan air yang disebabkan oleh magnesium dan kalsium yang berlebihan.
Kekurangannya :
Tidak mengurangi partikel-partikel kecil, senyawa organik maupun non organik, bakteri, maupun virus.
Air tercampur dengan sodium
Mineral yang bermanfaat justru hilang karenanya.
11. Pertukaran Anion
Air mengalir melaui resin bed. Anion dalam air diserap saat ion lawan jenisnya, misalnya chloride dilepaskan ke dalam air.
Keistimewaannya adalah dapat mengurangi nitrat dan sulfat.
Kekurangannya adalah tidak dapat mengurangi partikel-partikel kecil maupun senyawa organik, bakteri, ataupun virus.
12. Pitcher-Type / Pour-Through Filters
Resin atau serbuk karbon aktif menangkap kontaminan dalam air yang mengalir filter tersebut.
Keistimewaannya adalah dapat menetralisir rasa dan meningkatkan kejernihan air.
Kekurangannya :
Sebagian besar bukan dirancang untuk mengurangi kontaminan organik maupun non organik.
Pitchers hanya mampu mengolah air didalam volume kecil
Umur filter tidak tahan lama, biasanya sekitar satu bulan atau kurang.

Sebagian besar dari metode pengolahan air ini memiliki potensi untuk meningkatkan mutu air. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa tak satupun dari teknologi atau metode tersebut mampu membasmi segala macam kontaminan yang terkandung dalam air ataupun efisien dari segi jumlah air siap minum yang dihasilkan dibandingkan dengan waktu atau biaya perawatannya.

D. Water Treatment Untuk Air Minum
Air yang layak dikonsumsi haruslah bebas dari cemaran mikroba dan senyawa kimia beracun. Oleh karena itu dengan menggunakan water treatment mampu menghilangkan 99% mikroba berbahaya yang tidak hilang pada pemasakan atau sistem pengolahan yang lainnya dan mampu meminimalisir senyawa kimia berbahaya. Beberapa produk unggulan dari water treatment adalah sebagai berikut :
1. Sand Filter
Berfungsi membuat air jernih, memberi kesegaran pada air serta dapat menyaring kotoran yang berukuran besar.
2. GAC Filter (Granulated Active Carbon)
Berfungsi untuk menyerap senyawa kimia beracun dalam air, membantu pembunuhan lumut dan alage dalam air, menghilangkan kontaminan organik serta menghilangkan warna, bau tidak sedap dan rasa pada air.
3. CTO Carbon Blok
Berfungsi menghilangkan bau tidak sedap, warna, rasa air dan zat-zat beracun seperti klorin, trihalomethane, menyerap beberapa kontaminan organik pada air.
4. Sediment Filter
Berfungsi menghilangkan zat padat terlarut dalam air hingga yang berukuran 01 mikron. Selain zat padat larut, bakteri-bakteri berukuran besar (> 01 mikron) akan disaring.
5. Lampu Ultraviolet
Berfungsi membunuh bakteri, virus, protozoa dan algae. 99% dari mikroba ini dapat dibunuh serta semua jenis mikroba baik yang tidak dapat membentuk kista maupun yang dapat membentuk kista akan mati. Teknologi sterilisasi dengan lampu ultraviolet ini adalah teknologi baru, yang ditemukan pertama kali tahun 1996 oleh seorang ilmuwan yang bernama Ashok Gadgil di Lawrence Barkley National Labolatory. Teknologi ini telah diakui oleh WHO (World Health Organization) sebagai teknologi yang tercanggih dan paling aman digunakan. Pada sterilisasi ini, semua mikroba (bakteri, virus, protozoa dan algae) mati karena pengaruh panjang gelombang yang dipancarkan oleh lampu ultraviolet.
6. Generator Ozone
Ozone adalah oksigen unik yang digunakan untuk mengendalikan bakteri dan virus. Ozone dapat dihasilkan dengan percikan listrik atau sinar ultraviolet khusus dan pada dasarnya ozone mempunyai fungsi yang sama dengan ultraviolet hanya cara kerjanya yang berbeda. Cara kerja ozone adalah dengan sistem gas oksigen harus dicampur dengan air sedangkan ultraviolet bekerja dengan sistem radiasi. Injector dan mixing tank sangat diperlukan dalam proses ozonisasi, karena dapat mengoptimalkan funsi ozone itu sendiri. Selain sebagai disinfectant, ozone juga berfungsi sebagai preoxidation yang digunakan untuk iron, manganese, dan sulfide.

E. Perawatan / Maintenance Alat
Masing-masing komponen dari water treatment sistem memiliki cara perawatan sendiri-sendiri dan perawatan ini juga meliputi penggantian tiap-tiap komponen secara berkala. Cara perawatannya adalah sebagai berikut :
1. Tandon
Tandon baiknya dikuras setiap bulan sekali dan dibuang seluruh airnya.
2. Pre Filter dan Filter Sediment
Biasanya dilakukan pencucian tiap-tiap filter setiap dua minggu sekali, kemudian masing-masing filter diganti apabila sudah buntu.
3. GAC (Granulated Active Carbon)
Perawatan terhadap GAC dilakukan dengan melakukan back wash (aliran balik). Back wash dilakukan biasanya setiap satu bulan sekali dan media GAC diganti setelah dua tahun.
4. Lampu Ultraviolet
Tidak ada perawatan khusus terhadap lampu ultraviolet, hanya saja lampu ultraviolet perlu diganti tiap satu tahun atau setelah pemakaian 9000 jam.
5. Ozone
Tidak ada perawatan khusus, kecuali selalu menjaga agar ozone tidak kehabisan oksigen dan aliran air balik.

F. Marketing Mix
1. Produk
Produk yang ditawarkan oleh Tirta Mulya adalah air minum isi ulang dan penyewaan  galon. Dari produk yang ditawarkan berupa air minum isi ulang ini, rata-rata terjual sebanyak 60 galon per hari. Baik yang pembeliannya datang secara langsung maupun yang diantar (pemesanan lewat telepon).
2. Harga
Penetapan harga produk Tirta Mulya ditetapkan oleh perusahaan itu sendiri  dan harga yang ditawarkan adalah mulai dari harga Rp.3.500-Rp.4.000 (untuk pemesanan yang diantar).
3. Distribusi Barang
Bahan baku yang diperoleh Tirta Mulya adalah dari mata air Pluneng, di Desa Karang Nongko, Kecamatan Delangu, Kabupaten Klaten. Sedangkan untuk mendistribusikan produk jadinya, Tirta Mulya melakukan distribusi langsung maupun dengan pemesanan melaui telepon (diantar).
4. Promosi
Promosi yang dilakukan Tirta Mulya adalah dengan cara menyebarkan brosur dan memberikan bonus kepada konsumen yang mempunyai lima kupon dengan satu kali pengisian air minum isi ulang gratis.

BAB IV
METODE PENELITIAN

A. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi (population) yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 1999 : 115). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah konsumen yang menggunakan air minum isi ulang di Tirta Mulya, maka populasi dalam penelitian ini dapat digolongkan ke dalam populasi tak terbatas.
Menurut Setiawan (1989 : 71) populasi tak terbatas diartikan sebagai sumber data yang tidak dapat ditentukan batas-batasnya, sehingga dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah secara kuantitatif. Dalam keadaan seperti ini jumlahnya tidak dapat dihitung sehingga hanya menggambarkan suatu kelompok obyek secara kualitas dengan karakteristik yang bersifat umum.

2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 1999 : 73). Untuk mendapat informasi dari setiap anggota populasi, peneliti harus menentukan sampel yang sejenis atau yang bisa mewakili populasi dalam jumlah tertentu.
Sampel adalah bagian dari populasi yang karakteristiknya akan diteliti. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang akan diteliti sebanyak 100 responden.

3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan Sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling aksidental (Accidental sampling) adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

B. Jenis Data dan Sumber Data
Untuk menyusun suatu karya ilmiah diperlukan data, baik berupa data primer maupun data sekunder, yaitu akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Data Primer
Adalah data yang diperoleh secara langsung yang berasal dari sumbernya, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Dalam penelitian ini data diperoleh langsung dari konsumen yang mengkonsumsi atau menggunakan depot air minim isi ulang pada Tirta Mulya yang berlokasi di wilayah Glagah Sari.
2. Data Sekunder
Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya tetapi melalui media perantara. Seperti buku-buku literatur, surat kabar, majalah, dan informasi yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti.

C. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini, digunakan beberapa metode antara lain :
1. Kuesioner
Kuesioner yaitu membuat daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden yang dipilih untuk diselidiki atau sebagai sampel.
2. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan yaitu mempelajari buku-buku literatur dan bacaan-bacaan lain yang  dapat membantu dalam pemecahan masalah.
3. Wawancara
Untuk mendapatkan data primer air minum isi ulang pada Tirta Mulya  dilakukan melalui wawancara secara langsung dengan pemimpin perusahaan serta para karyawan perusahaan.

D. Pengukuran Variabel
Untuk pengukuran variabel dari masing-masing bagian dapat dikategorikan dalam beberapa variabel kualitas layanan yang dapat dibagi dalam lima dimensi yaitu:
1. Bukti langsung (tangibles), terdiri dari:
a.    Peralatan dan perlengkapan pendukung pelayanan memadai
b.    Tersedianya fasilitas pendukung (tempat parkir, TV, bacaan, dll)
c.    Penampilan karyawan yang rapi.
2. Kehandalan (reliability), terdiri dari:
a.    Ketepatan dan kecepatan  waktu pelayanan
b.    Kesesuaian janji yang ditawarkan
c.    Pemberian pelayanan yang tidak membeda-bedakan konsumen.
3. Daya tanggap (responsiveness), terdiri dari:
a.    Pelayanan melalui telepon
b.    Kesigapan karyawan dalam menyelesaikan masalah
c.    Pemberian hadiah atau kupon kepada konsumen.
4. Jaminan (assurance), terdiri dari:
a.    Keramahan dan kesopanan karyawan dalam melayani konsumen
b.    Dapat dipercaya dan memberikan rasa aman
c.    Kehandalan dan pengalaman para karyawan.
5. Perhatian (empathy), terdiri dari:
a.    Cepat dan tanggap dalam menyelesaikan keluhan konsumen
b.    Memberikan perhatian secara khusus kepada setiap konsumen
c.    Dapat berkomunikasi yang baik dengan konsumen.
Memberikan nilai bobot 1 sampai dengan 5 untuk tingkat skala likert tersebut pada kedua variabel.
Karakteristik kualitas layanan  diberi bobot  sebagai berikut :
1. Sangat Setuju (SS) : nilai lima
2. Setuju (S) : nilai empat
3. Netral (N) : nilai tiga
4. Tidak Setuju (TS) : nilau dua
5. Sangat Tidak Setuju (STS) : nilai satu
Sedangkan untuk mengukur karakteristik kepuasan konsumen digunakan skala likert sebagai berikut :
1. Sangat Puas (SP) : nilai lima
2. Puas (P) : nilai empat
3. Netral (N) : nilai tiga
4. Tidak Puas (TP) : nilai dua
5. Sangat Tidak Puas (STP) : nilai satu

E. Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah bagian ilmu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data sebagaimana adanya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.
2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas adalah untuk menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mampu mengukur apa yang ingin diukur, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya (Umar, 2002 : 179) perhitungan uji validitas dengan bantuan SPSS.
Uji reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama (Umar, 2002 : 194), dengan bantuan program SPSS bila koefisien  alpha lebih besar dari 0,6 maka reliabilitas  sudah tercapai.
3. Alat Analisis Data
Metode analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Analisis Regresi Berganda
Regresi berganda yaitu untuk menganalisis seberapa besar pengaruh antara beberapa variabel independen. Bentuk umum persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut :
Y = α0+ β1 X1 + β2 X2+ β3 X3 + β4 X4 + β5 X5 + e
Y : Kepuasan konsumen
α0 : Konstanta
β : Koefisien regresi parsial
X1 : Bukti langsung (tangibles)
X2 : Kehandalan (reliability)
X3 : Daya tanggap (responsiveness)
X4 : Jaminan (assurance)
X5 : Perhatian (empathy)
b. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi adalah salah satu nilai statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara dua variabel. Nilai koefisien dari determinasi menunjukan persentase variasi nilai variabel yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang dihasilkan.
c. Uji Simultan (Uji F)
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah kelima variabel tersebut secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan dengan kepuasan konsumen.

BAB V
ANALISIS DATA

Analisis dan pembahasan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen pada depot air minum isi ulang di Tirta Mulya, serta membandingkan pengaruh dari jasa kualitas layanan tersebut yang lebih dominan. Dalam penelitian ini, data yang dianalisis diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 100 responden yang telah ditentukan.

A. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah suatu analisa yang didasarkan pada kegiatan mengumpulkan, mengolah, dan kemudian menyajikan hasil jawaban yang diperoleh dari para responden dengan membuat daftar tabel deskriptif.

B. Analisis Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk mengukur akurasi data dan ketepatan instrumen pengukur melalui butir-butir pertanyaan yang diajukan dalam penelitian.

C. Analisis Kuantitatif
Analisis regresi digunakan untuk menganalisa apakah ada pengaruh dari jasa kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen, dan pengaruh yang lebih dominan dari kualitas layanan tersebut.

BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan pada bab V yang berkaitan dengan kualitas layanan (tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty) terhadap kepuasan konsumen pada depot air minum isi ulang di Tirta Mulya, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan Analisis Persamaan Regresi Berganda
Persamaan regresi yang dihasilkan Y = 2,047 + 0,441 (X1) + 0,113 (X2)+ 0,191 (X3) + 0,229 (X4) + 0,235 (X5). Jika variabel tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty sama dengan nol, maka nilai kepuasan konsumen sebesar 2,047. Bila kualitas layanan berubah dengan 1 maka variabel tangibles akan bertambah sebesar 0,441%. Begitu juga untuk variabel reliability yaitu sebesar 0,113%. Sebaliknya variabel responsiveness, assurance, dan emphaty menunjukkan parameter yang positif yaitu berturut-turut sebesar 0,191%, 0,229%, dan 0,235%. Artinya setiap penambahan 1 variabel tersebut akan diikuti dengan menaiknya kualitas layanan.
2. Berdasarkan Uji Koefisien Determinasi (R2)
Nilai adjusted R adalah 0,961, hal ini menunjukan bahwa 96,1% kepuasan konsumen dapat dijelaskan oleh variabel tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty. Sisanya 3,9% disebabkan oleh pengaruh variabel lain yang tidak masuk dalam model.
3. Berdasarkan Uji Simultan (Uji F)
Dari uji Anova dapat diketahui nilai Fhitung sebesar 461,654 > nilai Ftabel sebesar 3,942, terletak di daerah penolakan sehingga Ho ditolak atau Ha diterima. Hal itu berarti variabel tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kepuasan konsumen.
4. Berdasarkan Uji Parsial (Uji t)
Dari hasil pengujian terhadap koefisien regresi dengan thitung didapat nilai thitung  tangibles sebesar 4,473 (X1) > 1,661, reliability (X2) 2,053 > 1,661, responsiveness  (X3) 3,083 >1,661,  assurance (X4) 4,718 > l1,661, dan  emphaty  (X5) 5,325 > 1,661. Dengan demikian variabel tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kepuasan konsumen.

B. Saran
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen , maka peneliti memberikan saran :
1. Karena terbukti bahwa variabel emphaty lebih berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, maka disarankan agar perusahaan dapat mempertahankannya atau bahkan meningkatkan variabel tersebut. Disini penulis menyarankan Perusahaan jangan mengabaikan kualitas layanan seperti variabel tangibles, reliability, responsiveness, dan assurance, akan tetapi perusahaan berusaha untuk lebih meningkatkan keempat variabel kualitas layanan tersebut.
2. Bagi penelitian selanjutnya agar mempertimbangkan atau menambah variabel lain selain tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty yang mempengaruhi kepuasan konsumen seperti efektifitas iklan atau promotional mix . Jika perlu penelitian yang selanjutnya menambah jumlah kuesioner  yang disebarkan atau data yang didapat lebih banyak untuk diteliti. Sehingga dimungkinkan memberikan kesimpulan hasil yang lebih komprehensif.

Itulah Contoh Skripsi Ekonomi Manajemen.
Semoga bermanfaat !!!

Tata cara penulisan skripsi yang benar agar di acc dosen

Banyak mahasiswa/mahasiswi yang kesulitan bahkan frustasi agar skripsi nya diterima oleh dosennya. Hal yang menjadi acuan dalam pembuatan skripsi adalah tata cara penulisannya. Agar skripsi diterima atau di acc oleh dosen penulisan skripsi harus ditata dengan baik dan benar. Nah, kali ini saya akan membagi sedikit ilmu tentang tata cara penulisan skripsi yang baik dan benar. Monggo disimak ya bosque!!

Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku.

Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya.

Banyak hal yang harus diperhatikan dalam menyusun hasil penelitian menjadi sebuah karangan berbentuk skripsi. Hal yang harus dperhatikan adalah :

A. Jenis Kertas dan Ukuran Kertas
1. Kertas untuk naskah
Kertas yang digunakan untuk mengetik naskah adalah kertas HVS dengan ukuran kuarto, berat 80 gram, dan berwarna putih. Jika dalam penulisan naskah terdapat lembaran yang harus menggunakan kertas lain (misalnya kertas milimeter atau kertas kalkir), kertas tersebut harus dilipat berukuran kuarto.
2. Kertas untuk sampul
Kertas yang dipergunakan untuk sampul adalah kertas kuarto dijilid model hardcover. Kertas untuk sampul tersebut pada dasarnya memiliki ukuran yang sama dengan kertas untuk naskah. Adapun warnanya diatur sesuai warna prodi masing-masing.

B. Cara Pengetikan
1. Huruf
Huruf yang digunakan untuk pengetikan naskah teks adalah sebagai berikut. Huruf yang digunakan adalah Times New Roman 12. Untuk judul digunakan huruf yang sama dengan naskah teks dengan ukuran 16. Untuk penulisan bab digunakan huruf yang sama dengan naskah teks dengan ukuran 14.
2. Spasi
Spasi dalam pengetikan skripsi diatur sebagai berikut:
  1. Antara judul bab ke sub bab tiga spasi.
  2. Jarak antara sub bab dengan baris berikutnya berjarak dua setengah spasi.
  3. Jarak antara baris satu dengan baris lainnya dalam teks berjarak dua spasi.
  4. Baris antara nomor halaman dengan baris teks berjarak dua spasi.
3. Margin (jarak antar tepi halaman)
Margin diatur dengan jarak sebagai berikut:
  1. Margin Kiri : 4 cm
  2. Margin Kanan : 3 cm
  3. Margin Atas : 4 cm
  4. Margin Bawah : 3 cm
4. Pengetikan Bab dan Sub Bab
Nama bab diketik dengan huruf kapital semua dan diatur secara sistematis tanpa diakhiri dengan tanda titik. Nomor urut bab ditulis dengan angka romawi dan ditempatkan secara sistematis di atas bab.
Adapun pengetikan subbab dimulai dari batas tepi teks naskah pada margin kiri dan tidak diakhiri dengan tanda titik. Huruf pertama setiap kata pada sub bab ditulis dengan huruf kapital,kecuali kata seperti di, ke, dari, kepada, daripada, dan, yang, untuk. Nomor sub bab menggunakan angka arab.
5. Pengetikan Alinea
Setiap alinea dimuai dengan baris yang menjorok ke kanan teks sebanyak lima ketukan dari margin kiri. Harus dihindari adanya satu alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat atau satu alinea yang terdiri atas berpuluh-puluh kalimat sampai memakan tempat satu halaman lebih. Setiap alinea berada pada halaman yang sama. Jika terpaksa harus disambung pada halaman berikutnya, bagian alinea yang harus diteruskan ke halaman berikutnya tidak kurang dari dua baris.

C. Penomoran
Penomoran dalam penulisan skripsi ini meliputi penomoran halaman, penomoran bab, dan penomoran matematis.
1. Penomoran Halaman
Penomoran halaman pada halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman pernyataan, halaman persembahan, halaman motto, halaman kata pengantar, halaman daftar isi, halaman daftar table, halaman daftar gambar, dan halaman abstrak menggunakan angka romawi kecil, ditulis di tengah bawah. Mulai dari bab pendahuluan, penomoran halaman menggunakan angka arab, ditulis di sudut kanan atas, kecuali dapa halaman bab. Nomor halaman pada bab ditulis di tengah bawah, berjarak dua spasi dari baris terakhir.
2. Penomoran Bab
Semua bab harus diberi nomor dengan menggunakan angka romawi besar, diletakkan di tengah-tengah margin atas. Kemudian disusul dengan judul bab di bawahnya, dengan jarak tiga spasi.
3. Penomoran Matematis
Jika dalam penyusunan skripsi terdapat sejumlah persamaan matematis dalam bidang fisika, kimia, mekanika, matematika, aljabar, dan sebagainya penomoran dilakukan dengan angka arab yang ditempatkan di dekat batas tepi kanan di antara dua tanda kurung.

D. Penulisan Bilangan
Lambang bilangan yang penyebutannya dalam teks terdiri atas satu kata, ditulis dengan huruf. Lambang bilangan yang penyebutannya lebih dari satu kata ditulis dengan angka. Bilangan yang menunjukan jumlah ditulis dengan tanda titik untuk memisahkan angka ribuan, jutaan, dan seterusnya. Adapun lambang bilangan atau angka pada awal kalimat ditulis dengan huruf.

E. Penyajian Tabel dan Gambar
Penyajian table dan gambar dalam penulisan skripsi diatur dengan ketentuan sebagai berikut.
1. Penyajian Tabel
Penyajian tabel mengikuti ketentuan berikut.
  1. Penyajian tabel harus dilakukan secara sistematis, oleh karena itu judul table perlu mendapatkan penomoran. Sistem penomoran ini dimulai secara berturut-turut sejak bab I sampai dengan bab V.
  2. Penomoran tabel menggunakan angka arab.
  3. Tabel dibedakan menjadi dua macam, yaitu tabel dalam teks dan tabel dalam lampiran. Tabel dalam lampiran menggunakan urutan penomoran sendiri, jadi tidak menyambung nomor tabel dan teks.
  4. Penyajian tabel sedapat mungkin dalam satu halaman.
  5. Pembuatan kolom dan baris harus jelas. Setiap kolom dan baris harus diberi nama untuk penjelasan.
  6. Format judul tabel ditulis di tengah dan simetris di atas tabel yang bersangkutan, di bawah kata “Tabel”. Kata-kata dalam judul tabel ditulis sebagai berikut.
  • Kata-kata isi diawali dengan huruf kapital.
  • Kata-kata fungsi ditulis dengan huruf kecll.
2. Penyajian Gambar
Pengertian gambar di sini mencakup foto, grafik, diagram, peta, bagan, skema, lukisan, dan yang sejenis. Ketentuan penyajiannya adalah sebagai berikut.
  1. Gambar diberi judul dan nomor.
  2. Nomor gambar menggunakan angka romawi.
  3. Sistem penomoran ini dimulai secara berturut-turut sejak bab I sampai bab V.
  4. Nomor dan judul gambar diletakkan dibawah gambar yang bersangkutan.
  5. Gambar tidak boleh dipotong.
  6. Penulisan judul gambar mengikuti ketentuan pada judul tabel (judul gambar tabel ditulis dibawah gambar dengan penomoran urut sejak bab awal sampai bab akhir).
  7. Gambar harus dibuat sejelas mungkin sehingga mudah dimengerti.
F. Sistematika Penomoran Isi Skripsi
Sistematika penulisan skripsi ada dua macam, yaitu: 
  1. Tipografi Angka-Huruf.
  2. Tipografi Kesatuan Desimal.
G. Teknik Penulisan Sumber Acuan dan Pengutipan
Bahan penulisan skripsi harus dikumpulkan sebelum penulisan dimulai. Bahan-bahan yang diperoleh dan dijadikan acuan/kutipan wajib ditunjukkan sebagai bukti pada saat ujian pendadaran. Jumlah referensi minimal yang dijadikan acuan/kutipan 15 referensi dari berbagai sumber. Bahan-bahan yang diperoleh dari berbagai sumber ketika digunakan dalam penulisan skripsi ketentuan- ketentuan berikut harus ditaati.
  1. Kutipan diawali dengan tanda kutip (“). Kutipan barbahasa Indonesia yang terdiri atas tiga baris atau kurang disajikan langsung dalam teks. Tanda titik yang mengakhiri kalimat kuipan dicantumkan sebelum tanda petik akhir.
  2. Kutipan yang berasal dari bahasa asing atau bahasa daerah yan terdiri atas tiga baris atau kurang disajikan langsung di dalam teks. Kutipan ini didahului dan diakhiri oleh tanda petik. Di samping itu, kata demi kata pada seluruh kalimat kutipan itu ditulis dengan huruf miring.
  3. Kutipan yang berasal dari bahasa Indonesia yang terdiri atas empat baris atau lebih diketik di luar teks. Kutipan ini dibedakan dari teks utama, yakni menjorok ke dalam sebanyak 10 ketuk dari margin kiri dan kira-kira 5 ketuk dari margin kanan. Jarak antar baris teks adalah satu spasi, tidak diawali dan diakhiri dengan tanda petik.
  4. Kutipan yang berasal dari bahasa asing atau bahasa daerah yang terdiri atas empat baris atau lebih disajikan di luar teks, tidak ditulis dengan huruf miring, dan tidak diawali maupun diakhiri dengan tanda petik.
  5. Jika yang dikutip ada bagian yang dihilangkan, penulis harus membubuhkan tanda titik tiga buah (…). Apabila bagian yang dihilangkan tersebut mengakhiri sebuah kalimat, maka perlu dibubuhkan empat titik (….).
  6. Penyebutan sumber kutipan dilakukan dengan menyebutkan nama pengarang, tahun penerbitan, dan halaman yang dikutip, langsung di dalam teks.
  7. Jika pengarangnya orang asing, sebutkan nama keluarganya saja. Contoh: Derek Heater menjadi: (Heater, 1999: 39).
  8. Jika kutipan itu berasal dari terjemahan, nama penterjemah harus disebutkan juga. Contoh:  (Anderson terjemahan Suhardian: 1980: 54).
Jika yang digunakan untuk menulis skripsi itu disajikan dalam bentuk paraphrase atau ringkasan, maka pada akhir kalimat harus juga disebutkan sumbernya, sama seperti halnya pada kutipan.

H. Penyusunan Daftar Pustaka
Kepustakaan merupakan sumber tertulis, baik yang dirujuk secara langsung maupun hanya menjadi bahan bacaan tambahan yang relevan bagi permasalahan yang dibahas. Kepustakaan ini dapat berupa buku (naskah), makalah (artikel), atau karya tulis yang lain seperti skripsi, tesis, disertasi, ataupun diktat. Kepustakaan yang dipergunakan untuk menyusun skripsi (dan juga karya ilmiah lainnya) harus dimasukkan ke dalam Daftar Pustaka.
Contoh Daftar Pustaka
Setiawan D. 2005. Pengaruh Protein AdhO36 Salmonella typhi terhadap Percepatan Respirasi Makrofag. Tugas Akhir. Tidak diterbitkan. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya : Malang.
Martiana I. 2014. Pengaruh Menulis Perasaan terhadap Penurunan Insomnia pada ODHA (Orang dengan HIV/ AIDS). Tidak diterbitkan. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya : Malang.
Diana, F. 2000. Pengaruh Cara Belajar pada Siswa SMP terhadap Prestasi. Skripsi. Tidak diterbitkan. Fakultas Psikologi. Universitas Indonesia : Jakarta.

I. Penulisan Simbol
Simbol-simbol statistik harus ditulis sesuai dengan aslinya. Jika simbol-simbol tersebut tidak dapat ditulis dengan mesin ketik manual maupun komputer, maka symbol-simbol yang bersangkutan harus ditulis dengan tinta hitam dengan rapi dan jelas.

J. Pembetulan Kesalahan
Kesalahan tulis yang tidak melebihi 15% dari jumlah halaman dalam setiap bab dapat dibetulkan dengan ralat. Untuk setiap halaman kasalahan tidak diperkenankan memiliki lebih dari tiga kesalahan. Kesalahan dalam menuliskan nama orang tidak boleh diralat, tetapi harus dibetulkan dengan alat korektor atau diganti. Usahakan pembetulan dilakukann tanpa harus mengurangi kerapian dan keindahan tulisan.

Nah, itulah tata cara penulisan skripsi yang benar agar di acc dosen. Jadi inti nya skripsi harus dibuat sebaik mungkin ya bosque.
Semoga skripsi agan diterima oleh dosennya dan semoga lulus dengan hasil yang memuaskan.
Thanks You !!
Prediksi Soal UN SD Mapel Matematika

Prediksi Soal UN SD Mapel Matematika

Apa yang dimaksud Laporan penelitian ??

Tahap menulis laporan hasil penelitian merupakan tahap paling penting dalm proses pelaksanaan penelitian.

A. Pengertian Proposal Penelitian
Proposal Penelitian adalah rencana tertulis untuk sebuah proyek/penelitian yang akan diserahkan kepada orang lain untuk dievaluasi.

B. Pengertian Laporan Penelitian
Laporan Penelitian merupakan penyelesaian studi yang melaporkan sebuah penyelidikan atau eksplorasi masalah, identifikasi pertanyaan yang akan diselesaikan, dan termasuk data yang dikumpulkan, dianalisis, dan ditafsirkan oleh peneliti.

C. Perbedaan Proposal dan Laporan Penelitian
Proposal penelitian dan laporan penelitian hampir sama dalam banyak hal, perbedaan utama adalah bahwa proposal penelitian dihasilkan sebelum penelitian dimulai, sementara laporan penelitian disusun setelah penelitian selesai.
Selain hal tersebut ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan tentang proposal penelitian dan laporan penelitian.

D. Tujuan Penyusunan Proposal Penelitian
Tujuan dari proposal adalah untuk membantu seorang peneliti untuk memikirkan semua aspek penelitian dan mengantisipasi dampak masalah dari penelitian. Proposal yang baik mendefinisikan :
  1. Memfasilitasi proses mendapatkan izin untuk mengkaji obyek penelitian.
  2. Memberikan informasi kepada pihak yang berwenang sehingga mereka dapat menentukan kemungkinan dampak penelitian di wilayah/tempat penelitian.
  3. Menyediakan kriteria untuk menilai kualitas proyek. Mereka mengevaluasi dan meninjau. Penelitian menggunakan kriteria tersebut. Mengetahui unsur-unsur yang tepat dalam proposal yang baik dan ketepatan dalam pelaksanaannya.

E. Jenis-jenis Penyajian Laporan Penelitian
Laporan penelitian dapat disajikan berupa:

1. Tesis dan Disertasi
Tesis dan disertasi adalah laporan penelitian untuk kesiapan sebagai master dan doktor. Panjang tesis atau disertasi dapat bervariasi, tergantung tradisi di setiap universitas.

2. Artikel Jurnal
Peneliti mempersiapkan sebuah artikel jurnal untuk pembaca publikasi ilmiah serta untuk editor dan individu yang meninjau penelitian. Sebuah artikel jurnal akan dipoles, laporan penelitian yang dikirim ke editor jurnal lebih pendek. Editor mengatur selama dua sampai tiga pengulas untuk memberikan komentar tentang penelitian.

3. Makalah Konferensi
Sebuah norma penelitian adalah bahwa individu secara terbuka dapat berbagi laporan penelitian mereka sehingga informasi dapat diakses oleh masyarakat umum. Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan menyajikan makalah pada konferensi asosiasi profesional.

F. Standar Keterbacaan Laporan Penelitian Menurut Bebagai Pembaca
Bagi kelompok atau individu untuk mengerti dan berpotensi menggunakan temuan dari penelitian, anda menulis laporan dengan penelitian dengan cara yang diterima oleh khalayak yang dimaksudkan. Dengan demikian, aturan utamanya untuk menulis adalah menulis untuk pembaca.
Tabel Pembaca Penelitian
Pembaca
Standar
Fakultas (pembimbing/komite)
1. Standar yang digunakan berkaitan dengan bidang fakultas.
2. Standar yang digunakan oleh masing-masing fakultas.
3. Standar yang digunakan oleh perguruan tinggi atau universitas.
Pengulas Jurnal
1. Menggunakan standar publikasi yang dicetak sekali dalam satu volume (jurnal).
2. Memisahkan standar yang dipublikasikan pada penelitian kualitatif dan kuantitatif.
3. Editor harus menyamakan persepsi antara pengulas.
Pembuat Kebijakan
1. Mudah dalam menafsirkan hasil.
2. Segera dapat menerapkan hasil.
3. Kejelasan dan ringkasan ide.
Praktisi Pendidikan
1. Relevan dengan masalah dan isu dengan penelitian.
2. Mudah dalam mengidentifikasi hasil.
3. Mempraktekkan saran dari sebuah penelitian.
Seminar Pengulas Paper
1. Apakah peneliti menyajikan bahan yang tepat.
2. Apakah usulan tersebut sesuai dengan tema konferensi atau prioritas untuk konferensi.
3. Apakah ringkasan proyek ditulis dengan lengkap, jelas, dan terorganisir.
Peneliti
1. Standar tertulis untuk penelitian (fakultas, journal, praktisi, seminar).
2. Standar terkait dengan lima elemen atau tuju tahap dalam proses penelitian.
3. Standar yang terkait dengan kriteria kuantitatif dan kualitatif.

G. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Penulisan Laporan
Penulis dalam praktik menulis laporan penelitian yang baik, yaitu:

  1. Menggunakan bahasa yang jelas
  2. Pemilihan kata-kata ilmiah yang sesuai dengan penelitian
  3. Perhatikan etika dalam menulis hasil penelitian
  4. Melihat dengan sudut pandang yang konsisten
  5. Seimbang antara desain penelitian dan konten
  6. Adanya koneksitas yang konsisten
  7. Judul singkat dan jelas

H. Bentuk Proposal Penelitian Tesis dan Disertasi
Format proposal penelitian kuantitatif dan kualitatif
Penelitian Kuantitatif
Penelitian Kualitatif
Halaman Judul
Abstrak
Pendahuluan
Pernyataan Masalah
Tujuan dan Pernyataan Penelitian (Hipotesis)
Perspektif Teori
Definisi Istilah
Pembatasan dan Keterbatasan Penelitian
Kajian Pustaka
Metode
Desain Penelitian
Prosedur, Instrument, Reabilitas, Validitas
Analisis Data
Hasil Awal
Potensi Masalah Etika
Jadwal, Anggaran dan Garis Besar Bab Awal
Referensi
Lampiran
Halaman Judul
Abstrak
Pendahuluan
Pernyataan Masalah
Tujuan dan Pernyataan Penelitian
Pembatasan dan Keterbatasan
Prosedur
Desain dan Metode Kualitatif
Tempat Pelaksanaan Penelitian dan Sampel Tetap
Prosedur Analisis Data
Peran Peneliti dan Potensi Masalah Etika
Metode Validasi
Hasil Penyelidikan Awal
Antisipasi Hasil Penelitian Sementara
Kajian Pustaka (yang boleh memilih)
Jadwal, Anggaran dan Garis Besar Bab Awal
Referensi
Lampiran
Tabel tersebut mengilustrasikan format proposal penelitian kuantitatif dan kualitatis untuk tesis dan disertasi. Topik dalam kedua format bertujuan untuk memberi gambaran tentang ide-ide besar tentang penelitian yang akan dilaksanakan.
Dalam format untuk proposal penelitian kuantitatif, terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu: pendahuluan, kajian pustaka, dan metode. Dalam format untuk proposal penelitian kualitatif, akan terlihat standar yang kurang terstruktur. Proposal penelitian kualitatif menyediakan format yang fleksibel dan terbuka bagi peneliti. Namun, sangat penting bagi peneliti kualitatif untuk menyampaikan informasi yang cukup kepada pembaca untuk meyakinkan mereka tentang manfaat penelitian.

I. Sistematika Penulisan Laporan
Penelitian dengan struktur yang jelas akan mudah dipahami dan mudah dibaca, sekalipun materi penelitian tersebut kompleks. Struktur fisik penelitian adalah organisasi yang mendasari topik membentuk struktur untuk laporan penelitian. Ada 4 teknik untuk memahami struktur laporan penelitian:

  1. Pendekatan termudah adalah dengan memeriksa berbagai tingkat judul yang digunakan dalam penelitian. Judul ini adalah petunjuk jalan yang digunakan oleh penulis untuk menyampaikan poin utama dalam sebuah penelitian.
  2. Carilah enam langkah dalam proses penelitian. Semua laporan, baik kuantitatif maupun kualitatif, harus berisi latar belakang masalah penelitian, kajian pustaka, pernyataan tujuan dan pertanyaan/hipotesis, pengumpulan data, analisis data dan interpretasi, dan format pelaporan.
  3. Carilah pertanyaan penelitian (hipotesis) dan jawaban peneliti dalam menjawab pertanyaan (hipotesis). Setiap pertanyaan yang diajukan, peneliti akan memberikan jawaban.
  4. Terakhir, akrablah dengan struktur dari berbagai jenis laporan, pendekatan menggunakan penelitian kuantitatif maupun kualitatif.

Secara lengkap sistematika laporan penelitian menurut Pedoman Penyusunan Tesis dan Disertasi Program Pascasarjana UNY adalah sebagai berikut :
SAMPUL LUAR
HALAMAN KOSONG
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
LEMBAR PERNYATAAN
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I      : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
G. Definisi Operasional
BAB II     : LANDASAN TEORI/TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
B. Kajian Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Pikir
D. Hipotesis Penelitian atau Pertanyaan Penelitian
BAB III   : METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Pendekatan dan Metode Penelitian
C. Tempat dan Waktu Penelitian
D. Populasi dan Sampel
E. Teknik dan Instrumen Penelitian
F. Analisis Data
BAB IV   : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
B. Pembahasan Hasil Penelitian
C. Keterbatasan Penelitian
BAB V     : SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
B. Implikasi
C. Saran

J. Kesalahan Yang Sering Dilakukan Dalam Penyusunan Laporan
Sering terjadi kesalahan-kesalahan dalam penyusunan penelitian. Berikut ini adalah beberapa daftar kesalahan:

  • Judul laporan penelitian
  • Masalah penelitian
  • Tinjauan kepustakaan yang berkaitan
  • Metode penelitian dan prosedurnya
  • Hasil penelitian

Itulah Penjelasan Tentang Laporan Penelitian, mohon maaf apabila ada kesalahan, karena manusia tempat salah dan dosa. he he . . .
Semoga Bermanfaat . . . .

Susunan Kerangka Laporan Proyek Penelitian


Laporan adalah segala sesuatu, baik itu peristiwa ataupun kegiatan yang dilaporkan dan dapat berbentuk lisan maupun tertulis berdasarkan fakta atau peristiwa yang terjadi. Laporan memiliki beberapa jenis, yang salah satunya akan kita bahas yaitu Laporan Proyek Penelitian.

Urutan Penulisan Laporan Proyek Penelitian yang baik dan benar

Berikut adalah urutan atau kerangka penulisan laporan proyek penelitian.

1. Judul Proyek
Tulislah judul penelitian dalam kalimat yang singkat dan sesuai dengan inti penelitian serta dapat menggambarkan isi proyek yang akan disajikan.
2. Tujuan Penelitian
Jelaskanlah tujuan dari penelitian ini dalam satu atau dua kalimat. Jika memungkinkan urutkanlah tujuan tersebut dalam bentuk poin-poin.
3. Pendahuluan
Pada pendahuluan, penelitian menyebutkan hasil-hasil penelitian lain yang sesuai dengan tema. Jelaskan apa perbedaan penelitian yang sedang peneliti lakukan tersebut dengan penelitian lain yang serupa. Jelaskan jugaapa manfaat penelitian serupa sebelumnya pada penelitian ini.
4. Metode
Pada bagian ini dituliskan cara yang dipakai pada pengamatan dan batas-batas penelitian. Harus dijelaskan secara terbuka bagaimana cara pengumpulan data pada mekanisme percobaan penelitian. Ciri khas dasar biologi dan kimiawi materi dan apa saja alat ukur penting pada mekanisme percobaan (misalnya, apa saja alat tersebut, rentang pengukuran, sensitivitas, dll) juga harus diperjelas. Misalnya, jika menggunakan sebuah voltmeter yang hambatan dalamnya 10 Mohm maka rentang pengukurannya adalah 2-220 V, sedangkan untuk indikator tahapan adalah 3,5. Kemudian penjelasan tentang di mana, siapa saja yang terlibat, berapa lama waktu yang dibutuhkan, berapa kali serta dalam kondisi apa sajakah pengulangan percobaan dilakukan—harus jelas, ringkas dan padat. Tabel data, grafik, analisa dan perhitungan juga dicantumkan pada bagian ini.
5. Hasil dan Diskusi
Bagian yang paling penting dari sebuah Laporan penelitian adalah bagian ini. Bagian ini memuat hasil yang telah didapatkan. Hasilnya dapat ditulis dalam bentuk angka/numerik dan beberapa persamaan matematika. Jika memungkinkan nilai-nilai numerik diberikan dalam bentuk grafik atau tabel, tunjukkan perhitungan dan analisanya. Diskusikanlah hasilnya sambil menjelaskan batas-batasan yang ada. Jelaskanlah jika terdapat hal-hal yang memberikan pengaruh negatif pada hasil.
6. Sumber (Referensi)
Bagian ini memuat penulisan sumber-sumber ilmiah tertulis yang berkaitan dengan tema yang diambil sebagai pendukung dalam urutan alfabetis dan berdasarkan nama penulisnya. Sumber harus ditulis sesuai dengan urutan di bawah ini.
Suprapti, L. 2005. Kecap Air Kelapa. Teknologi Pengolahan Pangan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Mokhtar, M. S & Kamaruddin, Z. A. 2007. A Study On The Effects of Noise On Industrial Workers In Malaysia. Jurnal Teknologi, 46(A): 17-30